Bandar Lampung, 9–11 Oktober 2025 — Suasana penuh semangat terasa sejak pagi ketika saya tiba di Hotel Novotel Lampung, tempat diselenggarakannya Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) APTIKOM 2025. Aula besar hotel yang menghadap indahnya Teluk Lampung tampak ramai oleh peserta dari berbagai perguruan tinggi informatika dan komputer di seluruh Indonesia.
Tahun ini, Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) didaulat menjadi tuan rumah kegiatan bergengsi tersebut. Dalam sambutannya, Rektor UAP, Dr. Sutrisno, S.Kep., Ners., MAN, menyampaikan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan kepada kampusnya.
“Kesempatan ini merupakan amanah sekaligus wujud komitmen kami dalam berkontribusi pada pengembangan pendidikan tinggi, khususnya di bidang teknologi informasi,” ujarnya.
Mengusung tema “Building a Resilient IT Workforce: AI-Driven Cybersecurity for National and Global Challenges”, Rakornas APTIKOM 2025 menjadi momentum strategis untuk memperkuat kolaborasi antarperguruan tinggi informatika di Indonesia. Tema tersebut terasa sangat relevan di tengah kemajuan pesat kecerdasan buatan (AI) dan meningkatnya kompleksitas tantangan keamanan siber global.
Dalam sambutannya, Ketua Umum DPP APTIKOM, Prof. Dr. rer. nat. Achmad Benny Mutiara, Q.N., S.Si., S.Kom., menegaskan kembali semangat kebersamaan yang menjadi ruh organisasi.
“APTIKOM itu dibuat dari kita, untuk kita, dan demi kemajuan kita bersama,” ujarnya penuh semangat.
“Tema Rakornas kali ini berbicara tentang keamanan siber. Artinya, yang kita bangun bukan hanya sistemnya, tetapi juga manusianya — sumber daya manusia yang tangguh, berdaya tahan, dan memiliki keahlian di bidang keamanan informasi.”
Lebih lanjut, Prof. Benny menjelaskan bahwa APTIKOM merupakan wadah yang menaungi pendidikan tinggi informatika dan komputer di Indonesia, mulai dari aspek kurikulum, kelembagaan, hingga pengembangan sumber daya manusia.
“Peran APTIKOM adalah membina dan meningkatkan kapasitas perguruan tinggi serta program studi di bidang informatika dan komputer mulai dari input, proses, hingga output,” terangnya.
“Melalui kegiatan seperti klinik-klinik akademik ini, kita berupaya membantu program studi dalam memperkuat mutu dan relevansi pendidikan agar selaras dengan kebutuhan industri dan perkembangan zaman.”
Turut hadir dalam acara pembukaan, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Pringsewu, Moudy Ary Nazolla, S.STP., M.H., yang hadir mewakili Bupati Pringsewu, H. Riyanto Pamungkas. Kehadiran perwakilan Pemerintah Kabupaten Pringsewu ini menjadi wujud dukungan terhadap penguatan ekosistem digital dan pengembangan pendidikan informatika di tingkat nasional.
Kegiatan Rakornas dibuka secara resmi oleh Kepala Bappeda Provinsi Lampung, Dr. Anang Risgiyanto, yang hadir mewakili Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, S.T., M.M. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya inovasi dan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan daya saing daerah.
Sementara itu, dalam sambutan daringnya, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Prof. Brian Yuliarto, Ph.D., menekankan pentingnya perlindungan data pribadi serta sinergi antara APTIKOM dan pemerintah dalam memperkuat sistem keamanan siber nasional.
Turut memberikan sambutan, Kepala LLDIKTI Wilayah II, Prof. Iskhaq Iskandar, M.Sc., yang berharap hasil Rakornas dapat mendorong penguatan implementasi kecerdasan buatan di dunia pendidikan.
Selain itu, Dr. Anang Risgiyanto juga menyoroti potensi penerapan AI dan Internet of Things (IoT) di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan yang menjadi pilar utama perekonomian Lampung.
Menurut laporan Ketua Panitia Rakornas, Dr. Ir. Zulkifli, S.T., M.Kom., persiapan kegiatan ini telah dilakukan hampir satu tahun penuh, sejak Oktober 2024, dengan melibatkan berbagai perguruan tinggi anggota APTIKOM Wilayah Lampung.
Rangkaian kegiatan Rakornas 2025 meliputi:
International Conference on Informatics and Computing (ICIC 2025)
Seminar Nasional Sistem dan Teknologi Informasi (SEMNASTIK 2025)
Klinik dan sharing session antara perguruan tinggi dan industri
Wisata akademik di Pulau Pahawang
Acara ini juga disiarkan secara langsung melalui APTIKOM TV dan UAP TV, memungkinkan ribuan APTIKOMers di seluruh Indonesia maupun luar negeri untuk mengikuti jalannya kegiatan.
Hari pertama Rakornas diisi dengan 14 klinik tematik yang diikuti antusias oleh para peserta. Di antaranya:
SPMI dan Akreditasi oleh Prof. Ir. Paulus Insap Santoso, Ph.D.
Penulisan Karya Ilmiah oleh Prof. Dr. Achmad Nizar Hidayanto
Kiat Pengelolaan Jurnal oleh Prof. Dr. Taqwa Hariguna
Cyber Security oleh Prof. Dr. Richardus Eko Indrajit, serta
Pengenalan Program Doktoral Informatika dan Komputer dari berbagai universitas terkemuka di Indonesia.
Malam harinya, Rakornas dibuka secara resmi dengan penampilan tarian tradisional Lampung, dilanjutkan dengan pembacaan doa, menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars APTIKOM, serta sesi Professor Talk dan Sharing Industry bersama PT Kinobi Technologies Indonesia dan Bank Jakarta.
Hari kedua diisi dengan SEMNASTIK 2025, yang dibuka oleh Prof. Dr. Achmad Benny Mutiara, dan dilanjutkan dengan keynote speech bertajuk “Empowering the Resilient IT Workforce through Human-Centered Artificial Intelligence” oleh Prof. Dr. Ir. Wendi Usino, M.Sc., M.M.
Agenda berikutnya menghadirkan Sharing Pendidikan Tinggi Informatika, yang menampilkan kolaborasi berbagai perguruan tinggi seperti UAP, IIB Darmajaya, Universitas Bina Insani, Universitas Budi Luhur, dan Universitas Bina Darma.
Sore hingga malam hari, suasana Rakornas semakin semarak dengan Malam Penghargaan, penyerahan Anugerah PIKOBE APTIKOM 2025, serta penghargaan bagi industri, co-host, dan perguruan tinggi dengan delegasi terbanyak.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan Sidang Rakornas DPP APTIKOM, yang membahas laporan pengurus, program klaster, serta penentuan lokasi Munas APTIKOM 2026.
Dalam laporan penutupnya, Dr. Zulkifli menyampaikan apresiasi kepada seluruh mitra, co-host, dan sponsor seperti Universitas Gunadarma, INSTIDLA, IIB Darmajaya, Universitas Raharja, Universitas Bakrie, Universiti Teknologi Malaysia, serta Asosiasi Pengelola Jurnal Indonesia (APJI).
Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Yayasan Aisyah Lampung, khususnya kepada Isnaidi Guswantoro, S.Kep., Dr. Sukarni, S.SiT., M.Kes., Dr. Fitiriana, S.SiT., M.Kes., dan Dr. Sutrisno, yang memberikan dukungan penuh sejak tahap persiapan hingga pelaksanaan.
“Kami menyadari masih ada kekurangan dalam penyelenggaraan kegiatan besar ini. Namun kami yakin semangat kebersamaan APTIKOM akan terus tumbuh menjadi kekuatan untuk membawa pendidikan informatika Indonesia ke level global,” tutur Dr. Zulkifli menutup laporannya.
Bagi saya pribadi, Rakornas tahun ini bukan sekadar forum akademik, melainkan momentum berharga untuk menyaksikan energi positif dari komunitas informatika Indonesia. Dari Lampung, semangat kolaborasi itu menyala membawa harapan baru bagi masa depan pendidikan teknologi di tanah air. (*na)
